Sunday, September 7, 2008

Andai Aku Menjadi...

Hari ini aku mendapat pelajaran hidup yang sangaaattt berharga.

Setelah buka puasa, sambil nunggu suamiku pulang, aku nemenin Abigail nonton dvd ‘Barney’ kesukaannya.. Setelah dua kali episode, aku minta ijin ganti channel sebentar untuk lihat acara tv.
Klak klik klak klik, tanganku berhenti di acara ‘Andai Aku Menjadi’ sebuah program acara di salah satu tv swasta, yang saat itu sedang mengisahkan kehidupan nyata sebuah keluarga tak mampu… (karena tidak mengikuti dari awal acara, aku tdk paham benar mata pencaharian sang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga itu), yang jelas, episode yang tampil saat itu adalah saat seluruh keluarga dan sang bintang tamu (wanita muda editor something…) sedang berkumpul bersama sambil menikmati hidangan sangat sangat sederhana… singkong rebus… sebagai makanan pembuka, utama dan sekaligus penutup…

Saat itu aku mulai istighfar…. Ya Allah, It's so unfair...

Dan tak lama kemudian sang bintang tamu bercerita kepada penonton sambil berurai air mata…. Intinya… setelah pekerjaan yang teramat sangat berat, dengan hasil yang teramat sangat minim, keluarga dengan 3 orang anak dan seorang istri yang sedang hamil itu harus puas dengan apa yang telah diupayakan ayah, suami, sang kepala keluarga.

Ya Allah…..
ampunilah hambamu ini, yang seringkali secara sadar ataupun tidak, kurang mensyukuri nikmat yang kami terima dariMu…
ampunilah hambamu ini yang seringkali melihat keatas, tanpa merasakan perihnya dan sulitnya saudara2 kami yang hidup di bawah kami…
ampunilah hambamu ini yang belum bisa berbuat banyak untuk membantu saudara2 kami yang kurang beruntung….

Air mata ku mengalir tak terbendung….
Tiba2 aku tersadar dan mendapati anakku terisak2 sambil memeluk leherku….. I’m so sorry little bunny…
Dan akupun menenangkan anakku sambil bersyukur dalam hati..
Mammie: “I’m sorry abi, Mammie’s just so touched and so sad seeing that poor family…”
“We’re so lucky to have our life this way… and you’ve got to thank God that you have me and yr pappie to love and serve you this kind of life.. Look at them….”
Abi (masih sambil nangis sedikit): “Kasiaaaann yaaa ..”
Mammie: “Iyya… lihat tuh mereka cuma bisa makan singkong, mereka nggak punya uang untuk beli beras….”
Abi (polos bangeeeett, sambil terisak2 lagi): “Nanti aku beliin nasi ya mammie… nasi kuning aja… yang ada telornya, ada abonnya juga…. eh eh, sama kerupuk juga ya mammie…”
Pelukanku tambah erat, sambil bersyukur lagi dalam hati aku menjawab: “Nah gitu dooong, anak mammie harus sharing yaaa…..”

Ya Allah...
bukalah pintu hati kami, untuk bisa lebih banyak berbuat dan membantu saudara2 kami yang kesusahan....
jagalah hati kami agar bisa selalu ingat dan bersyukur atas apa yang kami miliki...
biarkanlah anakku se-sensitif ini dalam melihat segala bentuk kasih sayang dan teguran dariMu...
Amin.

3 comments:

Anonymous said...

Semoga, apa yang Mbak harapan akan di dengar sama yang Maha Kuasa.

Amieeeennnn....

maggie said...

aduuh abiail kecil2 dah pinter berempati, tante mau juga dong nasi kuningn ya

ira.aditya said...

Iya mbak,amiiiinnnn... alhamdulillah anakku sensi banget sama hal2 begitu... mudah2an bisa buat bekal beramal seterusnya.